STORI ASIA
  • Home
  • MEET IN ASIA
  • South Korea
    • Visit Korea
    • Korea Meetings Conventions
    • City Destinations >
      • Seoul City
      • Jeju Island
      • Busan City
      • Gyeongju City
      • Gangwon-do
      • Gyeongi-do
    • Tour By Themes >
      • Korea Golden Life
      • Wonderful Seoul Jeju
      • K Beauty Tour
      • Korea Pilgrimage Tour
    • Tour by Seasons >
      • Korea Winter Wonder
      • Korea Spring Cherry Blossom
      • Korea Summer Breeze
      • Korea Autumn Foliage
  • Indonesia
    • Indonesia
    • Indonesia Island Investment News
  • Bali Island
    • Bali Meetings Incentives
    • Bali Luxury Tour
  • Thailand
  • Singapore
  • Japan
  • China
    • China Mainland
    • Macau Macao
  • Hong Kong
  • Taiwan
  • Vietnam
  • Philippines
  • Malaysia
  • Brunei Darussalam
  • Maldives
  • Sri Lanka
  • Contact

Gyeongju

D E S T I N A T I O N S

Historical Gyeongju

​Gyeongju is a coastal city located in the far southeastern tip of North Gyeongsang Province, South Korea. In this province, Gyeongju is the second largest city, after Andong City. The city is 370 km southeast of Seoul, and 55 km east of the provincial capital, Daegu.

Gyeongju is an important city in the cultural history of South Korea, as it was the capital of the ancient kingdom of South Korea, Silla, which stood from 57 BC to 935. This kingdom controlled two-thirds of the Korean Peninsula between the VII and IX centuries.
Gyeongju adalah sebuah kota pesisir yang berada jauh di ujung tenggara Propinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan.  Di propinsi ini, Gyeongju adalah kota terbesar kedua, setelah kota Andong.  Kota ini berada 370 km di tenggara kota Seoul, dan 55 km di timur ibu kota propinsi, Daegu. 

​Gyeongju menjadi kota yang penting dalam sejarah budaya Korea Selatan, karena kota ini menjadi ibu kota dari kerajaan kuno Korea Selatan, Silla yang berdiri dari tahun 57 SM sampai tahun 935.  Kerajaan ini menguasai dua pertiga Semenanjung Korea antara abad VII dan IX.

R E C O M M E N D A T I O N S

Tourist Hot Spots


Picture

Gyeongju Donggung Palace &
Wolji Pond

​Gyeongju Donggung Palace and Wolji Pond were the secondary palace site which was used for the palace of the Crown Prince along with other subsidiary buildings and it also was the banquet site for important national event and important visitors. After the fall of Silla, the site was abandoned and forgotten. The pond was referred to as "Anapji" instead during the time of Goryeo and Joseon period. In the 1980s, pottery fragment with letters “Wolji” (a pond that reflects the moon) carved onto it was found, revealing the true name of the pond. After the discovery, the site has been renamed to the current Donggung Palace and Wolji Pond.
donggung palace wolji pond (indonesian)
Istana Donggung adalah situs tempat kediaman Putra Mahkota jaman Kerajaan Silla, bersama dengan istana lainnya, istana ini juga merupakan tempat perjamuan untuk acara nasional kerajaan dan menjamu para tamu penting kerajaan. Setelah jatuhnya Silla, situs itu ditinggalkan dan dilupakan. Pada jaman Goryeo dan Joseon, kolam itu disebut sebagai "Anapji" . Pada tahun 1980-an, pecahan tembikar dengan huruf "Wolji" ~yang berarti kolam yang mencerminkan bayangan bulan~ diukir di atasnya ditemukan, mengungkapkan nama asli kolam tersebut. Setelah ditemukan, situs tersebut berganti nama menjadi Istana Donggung dan Kolam Wolji.​
Picture

​Bulguksa Temple

The Buddhist temple located in the outskirts of Gyeongju has been part of the UNESCO World Heritage sites Korea since 1995. The temple constructed in 528 is considered as a master piece of Buddhist art dating back to the Silla Dynasty. Currently the temple is part of the Yogye order; the biggest Buddhist order in Korea. The temple buildings cover a huge area located in a beautiful mountain park; with many temple halls, pagodas and surrounded by beautiful sceneries continually changing depending on the season. The is the by far one of the best things to do in Gyeongju
bulguksa temple (indonesian)
Kuil Buddha yang terletak di pinggiran Gyeongju telah menjadi bagian dari situs Warisan Dunia UNESCO Korea sejak tahun 1995. Kuil yang dibangun pada tahun 528 Masehi dianggap sebagai karya utama seni Buddha yang berasal dari Dinasti Silla. Bangunan-bangunan kuil meliputi area besar yang terletak di taman gunung yang indah dengan banyak aula kuil, pagoda dan dikelilingi oleh pemandangan indah yang terus berubah tergantung pada musim. kuil ini adalah salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan di Gyeongju
Picture

Seokguram Grotto

Was added to the UNESCO World Heritage list in 1995. The drive to the grotto ascends a steep mountain road, up Mount Tohamsan, with spectacular views. During autumn seasons, the trees display their autumnal colors, which is quite breathtaking. The cave temple is assumed to have taken over 30 years to construct. The sitting Buddha air flow and ventilation system is said to still be a mystery to modern day science. This is one of the most significant Buddhist shrines. You can’t photograph the central Buddha statue and it has recently been placed behind protective viewing glass.
Seokguram grotto (indonesian)
Seokguram Grotto Termasuk daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995. Perjalanan menuju ke Grotto menanjak naik ke jalan gunung yang curam, menuju Gunung Tohamsan, menampakan pemandangan yang spektakuler. Pada musim Gugur khususnya, pohon-pohon menampilkan warna musim gugur yang cukup mempesona. Seokguram Grotto diasumsikan memakan waktu pembangunan lebih dari 30 tahun. Sistem aliran udara dan ventilasi udara Kuil Buddha yang masih terjaga ini, dikatakan masih menjadi misteri bagi sains modern. Ini adalah salah satu kuil Buddha yang paling terpelihara.  Anda tidak dapat mengambil foto patung Buddha ditengah apalagi sekarang patung tersebut ditempatkan di belakang kaca pelindung pembatas.
Picture

Cheomseongdae Observatory

Cheomseongdae Observatory Constructed during the reign of Queen Seon-deok (632-647), it was used for observing the stars in order to forecast the weather. This stone structure is a beautiful combination of straight lines and curves, and was designated as National Treasure No.31 on December 20th, 1962.
cheomseongdae observatori (indonesia)
Cheomseongdae adalah observatorium astronomi tertua di Asia. Dibangun pada masa pemerintahan Ratu Seon-deok (632-647), bangunan itu digunakan untuk mengamati bintang-bintang untuk memperkirakan cuaca. Struktur batu ini merupakan kombinasi garis-garis lurus dan bentuk yang indah, dan ditetapkan sebagai National Treasure No.31 pada tanggal 20 Desember 1962.
Picture

Bomun Tourist Complex

Bomun Tourist Complex is the international tourist district of Gyeongju. This tourist district is formed with Bomunho Lake at its center. Bomun Tourist Complex are facilities designed in a traditional style such as the tourist center, international conference room, golf resort, shopping mall, and a tourist hotel. It contains many amusement facilities such as a ferry port, Yukbu Village, Seonjae Art Gallery, Bomun Outdoor Performance Hall, drive-in theater, and Gyeongju World.
bomun tourist complex (Indonesian)
Bomun Tourist Complex adalah kawasan distrik wisatawan internasional yang berlokasi di kota Gyeongju. Di tengah Bomun Tourist Complex dapat ditemui Danau Bomunho. Bomun Tourist Complex memiliki fasilitas yang bertema tradisional, diantaranya pusat informasi wisatawan, ruang konferensi internasional, resort golf, pusat perbelanjaan, galeri seni dan hotel untuk wisatawan.  
Fasilitas lain yang bisa ditemukan adalah pelabuhan ferry, desa Yukbu, Galeri seni Seonjae, Gedung pertunjukan terbuka Bomun, Bioskop drive-in dan taman bermain Gyeongju World.
Picture

Teddy Bear Museum Gyeongju

​The Teddy Bear Museum in Gyeongju, Gyeongsangbuk-do is a unique modern attraction. Instead of displaying realistic human sculptures, the museum uses hundreds of large and small teddy bears to depict the history of mankind (going back as far as the Age of Dinosaurs) as well as of the Silla Kingdom in several different exhibition halls. The museum also features a 3D movie theater, an art gallery, an underwater world exhibit, and a souvenir shop.
museum teddy bear gyeongju (indonesian)
Museum Teddy Bear di Gyeongju, menjadi daya tarik modern yang unik. museum ini menggunakan ratusan boneka Teddy besar dan kecil untuk menggambarkan sejarah umat manusia serta Kerajaan Silla di beberapa ruang pameran yang berbeda. Museum ini juga dilengkapi bioskop film 3D, galeri seni, pameran bawah laut dunia, dan toko souvenir.
Picture

Gyeongju Bird Park

​Gyeongju Bird Park offers a unique experience for visitors, just like entering a big birdcage. Guests can touch birds in person and play with them, not just looking at birds inside a cage.  Gyeongju Bird Park, Korean’s first experiential park featuring flowers and birds alike, is comprised of two floors; the entire first floor is an ecology experience hall that is 90% dedicated to bird and another 10% for other creatures such as reptiles, fish, and small animals. The second floor consists of exhibitions and an experiential hall with outdoor hands-on experience site.
Gyeongju bird park (indonesian)
Taman Burung di Gyeongju menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung, seperti memasuki sangkar burung besar. Para tamu dapat menyentuh burung secara langsung dan bermain dengan mereka, tidak hanya melihat burung di dalam kandang. Taman burung Gyeongju, taman pengalaman pertama Korea yang menampilkan bunga dan burung, terdiri dari dua lantai; seluruh lantai pertama adalah ruang pengalaman ekologi, yang 90% didedikasikan untuk burung dan 10% lainnya untuk makhluk lain seperti reptil, ikan, dan hewan kecil. Lantai dua terdiri dari pameran dan ruang terbuka untuk mendapatkan kesempatan berinteraksi langsung.
Picture

Bomun Pavillion Gyeongju

​Bomun Pavilion Gyeongju is a pavilion built during the Silla Dynasty is a small wooden gazebo located on the edge of the lake. But the specialty is, the beauty of the pavilion and the surrounding environment is always changing four times a year, following the four seasons that exist.
Bomun pavillion (indonesian)
Bomun Pavilion Gyeongju adalah paviliun yang dibangun pada masa Dinasti Silla ini merupakan sebuah gazebo kayu kecil yang letaknya di pinggir danau. Namun keistimewaannya adalah, keindahan paviliun dan lingkungan sekitarnya selalu berubah-ubah empat kali setahun, mengikuti empat musim yang ada. 
Picture

Gyochon ​Hanok Village

​Located in Gyeongju-si, Gyeongju Gyochon Village is a hanok village that allows visitors a look inside life of famous the Choi Clan. Visitors can see the House of the Gyeongju Choi Clan and try some Gyeongju Gyodong Beopju Liquor (Important Intangible Cultural Asset No. 86-3) Inside the village we can also learn about Tea ceremony etiquette
gyochon hanok village (indonesian)
Desa Gyeongju Gyochon adalah desa hanok yang memungkinkan pengunjung melihat kehidupan Klan Choi yang terkenal. Pengunjung dapat melihat Rumah Klan Choi Gyeongju dan mencoba minuman keras tradisional Gyeongju Gyogong Beopju (yang merupakan aset budaya terdaftar no.86-3). Didalam desa Gyeongju Gyochon kita juga bisa belajar upacara etiket minum teh.
Picture

Gyeongju Bread and Chalbori Bread

Gyeongju has famous traditional breads. If you want a simple souvenir at an affordable price, bread rolls, a specialty of Gyeongju, are strongly recommended. The most famous of all is Hwangnam bread with a proud history of 70 years. It is a red bean-filled bread roll that was first made in Hwangnam-dong, Gyeongju. It is a distinctive kind of bread made from thin dough, filled with a generous amount of red bean paste. Chalboribbang bread is a round and flat roll and is similar to a glutinous sponge cake. 
roti gyeongju & chalbori
Gyeongju memiliki roti tradisional terkenal. Jika Anda menginginkan oleh-oleh makanan sederhana dengan harga terjangkau, roti spesialisasi Gyeongju, sangat disarankan. Yang paling terkenal dari semuanya adalah Roti Hwangnam yang memiliki sejarah selama 70 tahun. Roti ini adalah roti gulung isi kacang merah yang pertama kali dibuat di Hwangnam-dong, Gyeongju. Roti Gyeongju ini adalah jenis roti khas yang terbuat dari adonan tipis, diisi dengan pasta kacang merah dalam jumlah banyak. sedangkan Roti Chalbori berbentuk gulungan bulat dan datar dan mirip dengan kue bolu.
Picture

Ssambap Restaurants​

Gyeongju is a culinary marvel in a country celebrated for its healthy, delicious cuisine, and no trip is complete without trying the ssambap. Banchan (side dishes) are an integral part of any Korean meal. Normally anything you order in Korea banchan is served in small plastic dishes. There are roughly 40-50 different types of banchan, with even more variations.
ssambap restoran (indonesian)
Gyeongju adalah kota yang terkenal dengan kehebatan kulinernya, karena masakannya yang lezat dan sehat, dan tidak ada perjalanan yang lengkap tanpa mencoba Ssambap. Ssambap adalah masakan yang disantap dengan membungkus nasi dengan sayur berdaun. Banchan (lauk) merupakan bagian integral dari makanan Korea. Biasanya apa pun yang Anda pesan di Korea disediakan banchan dalam piring plastik kecil. Tetapi di Ssambap restaurant di Gyeongju ada sekitar 40-50 jenis banchan, dengan lebih banyak variasi.
Picture

Wongjo Kongguk Restaurant

Riding around Gyeongju, we chance upon this small restaurant, one that is so unassuming that if driving by it would have been unnoticed. We were later to find out that this place has been around for more than fifty years; and the food served were a speciality made from beans and tofu - healthy food which they have been serving for decades. Inside it was pleasantly cosy, with warm pinewood finishing on white walls giving it a very homely feel. ​
wongjo kongguk resto (indonesian)
Berkendara mengelilingi kota Gyeongju, kita bisa menemukan restoran kecil yang bernuansa tradisional dengan sajian makanan tradisional khas daerah gyeongju. Tidak hanya makanannya tetapi dengan suasana tradisional yang memberikan kesan seperti dirumah sendiri. Spesialis rumah makan ini, adalah makanan sehat yang terbuat dari tahu dan kacang-kacangan dan sudah melayani selama 50 Tahun. Tempatnya nyaman memberikan rasa suasana rumah.

Picture

Tumuli Park

More than 20 mountain shaped large and small tombs can be found in the Tumuli Park; with heights varying between 1 meter and 23 meters. All tombs are those of Kings, Queens and court officials. Most of the tombs are still unidentified up to today.
tumuli park (indonesian)
Lebih dari 20 gunung berbentuk kuburan besar dan kecil dapat ditemukan di Taman Tumuli; dengan ketinggian bervariasi antara 1 ~ 23 meter.  Ini adalah lokasi makam raja, ratu dan pejabat pengadilan. Sebagian besar makam masih belum teridentifikasi hingga saat ini.

Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Home
  • MEET IN ASIA
  • South Korea
    • Visit Korea
    • Korea Meetings Conventions
    • City Destinations >
      • Seoul City
      • Jeju Island
      • Busan City
      • Gyeongju City
      • Gangwon-do
      • Gyeongi-do
    • Tour By Themes >
      • Korea Golden Life
      • Wonderful Seoul Jeju
      • K Beauty Tour
      • Korea Pilgrimage Tour
    • Tour by Seasons >
      • Korea Winter Wonder
      • Korea Spring Cherry Blossom
      • Korea Summer Breeze
      • Korea Autumn Foliage
  • Indonesia
    • Indonesia
    • Indonesia Island Investment News
  • Bali Island
    • Bali Meetings Incentives
    • Bali Luxury Tour
  • Thailand
  • Singapore
  • Japan
  • China
    • China Mainland
    • Macau Macao
  • Hong Kong
  • Taiwan
  • Vietnam
  • Philippines
  • Malaysia
  • Brunei Darussalam
  • Maldives
  • Sri Lanka
  • Contact