D E S T I N A T I O N SThe Honeymoon island of Jeju
|
R E C O M M E N D A T I O N S
Where to visit on Jeju island
Yongduam Dragon Head Rockyongduam rock (ENG)
Located north of Jeju City, Yongduam rock was formed by strong winds and waves of sea water for thousands of years. However, there is a legend that tells that a dragon stole a precious jade from Halla Mountain and was shot down by an arrow from the mountain god. When he fell on Yongduam, his body immediately sank into the sea and his head quickly froze staring at the sky. Another legend says that a white horse, dreaming of becoming a dragon and ascending into the sky, was captured by a knight and froze on a rock. From Yongduam, visitors can see Haenyeo female divers working to catch seafood. Near the Yongduam site there are various cafes, bars and restaurants. The coastal road between Aewol-eup and Yongduam is a popular place for tourist visits. IND
Terletak di sebelah utara Kota Jeju, formasi batu Yongduam diciptakan oleh angin kencang dan gelombang air laut selama ribuan tahun. Namun, ada kisah legenda yang menceritakan bahwa seekor naga mencuri giok berharga dari gunung Halla lalu ditembak panah oleh dewa gunung. Jatuh di Yongduam, tubuh sang naga langsung tenggelam ke laut dan kepalanya dengan cepat membeku menatap langit. Legenda lain mengatakan bahwa seekor kuda putih, yang bermimpi menjadi naga dan naik ke langit, ditangkap oleh seorang ksatria dan membeku di batu karang. Dari Yongduam, pengunjung dapat melihat penyelam wanita Haenyeo yang bekerja untuk menangkap makanan laut. Di dekat situs Yongduam terdapat berbagai kafe, bar, dan restoran. Jalan pesisir antara Aewol-eup dan Yongduam adalah tempat yang populer bagi kunjungan turis. |
Mysterious Road (Dokkaebi Road)mysterious dokkaebi road (eng)
One of the strange movement phenomena on Jeju Island's Mysterious Road. Where objects that should fall down but instead move upwards seem to defy the law of gravity. Mysterious Road or Dokkaebi Road on Jeju Island is one of the many magnetic hills scattered around the world. Dokkaebi is a fairy tale scary monster in Korea. ind
Salah satu fenomena gerakan aneh di Jalan Misterius Pulau Jeju. Dimana benda yang seharusnya jatuh kebawah tetapi malah bergerak ke atas ini tampaknya menentang hukum gravitasi. Jalan Misterius atau Jalan Dokkaebi di Pulau Jeju adalah salah satu dari banyak bukit magnetis yang tersebar di seluruh dunia. Dokkaebi adalah julukan jin yang menakutkan di Korea. |
Camellia Hillcamellia hill (eng)
Camellia Hills is an Arboretum botanical garden consists of beautiful Camellia flowers located in Sangchang-ri, Andeok-myeon, Jeju-do, spanning 172,000 square meters. This arboretum is the home to 6,000 camellia trees of 500 different species including the species that known to produce the largest flowers and the fastest blossoms in the world. Apart from camellia flowers, there are also palm trees, wildflowers, large grass plants and an ecological pond. At this location there are also craft galleries, seminar rooms and lodging from thatched-roof cottages, wooden cottages to condominiums. ind
Bukit Camellia merupakan taman botanik bunga Camellia yang terletak di Sangchang-ri, Andeok-myeon, Jeju-do, membentang 172.000 meter persegi. Arboretum/taman botanik ini adalah rumah bagi 6.000 pohon camellia dari 500 spesies berbeda termasuk spesies yang dikenal menghasilkan bunga terbesar dan kembang tercepat di dunia. Selain bunga camellia, terdapat juga pohon palem, bunga liar, tanaman rumput yang luas dan kolam ekologis. Di lokasi ini terdapat juga galeri kerajinan, ruang seminar dan penginapan dari tipe rumah kayu tradisional hingga 'condominium'. |
Teddy Bear MuseumTeddy bear museum (eng)
The Teddy Bear Museum in Jeju, is a unique modern attraction. the museum uses hundreds of large and small Teddy dolls to depict the history of humanity and the Kingdom of Silla in several different exhibition halls. The museum also features 3D movie theaters, art galleries, world underwater exhibits and souvenir shops. ind
Museum Teddy Bear di Gyeongju, menjadi daya tarik modern yang unik. museum ini menggunakan ratusan boneka Teddy besar dan kecil untuk menggambarkan sejarah umat manusia serta Kerajaan Silla di beberapa ruang pameran yang berbeda. Museum ini juga dilengkapi bioskop film 3D, galeri seni, pameran bawah laut dunia, dan toko souvenir. Like to read further and complete photos collection of Teddy Bear Museum? Read Here.
|
Cheonjiyeon Waterfallcheonjiyeon waterfall (eng)
The waterfall in Cheonjiyeon, which means "sky connected with land", seems to fall from the sky. Aside from the wild Dampalsu tree, the forested area also contains a variety of rare plants such as thorns, Songyeopnan and Gusiljappam trees, Sanyuja trees (orange trees), and camellias which all make a forest designated as a Natural Monument. Walk along the subtropical path to Cheonjiyeon Falls for one kilometer and you will be able to hear the incredible sound of water falling. This waterfall is 22m high, 12m wide, and 20m deep. The clear and deep water of Cheonjiyeon Falls is famous as the Mutae eel habitat. ind
Air terjun di Cheonjiyeon, memiliki makna "langit terhubung dengan daratan", tampak jatuh dari langit. Selain dari pohon Dampalsu liar, area hutan di sekitar Cheonjiyeon memiliki berbagai macam tanaman langka seperti semak duri, Songyeopnan, pohon Gusiljappam, pohon Sanyuja (pohon jeruk), dan bunga kamelia membuat area berhutan ini ditetapkan sebagai Monumen Alam. Berjalanlah sejauh satu kilometer di sepanjang jalur subtropis menuju Cheonjiyeon Falls dan Anda akan dapat mendengar suara air terjun yang luar biasa. Air terjun ini memiliki tinggi 22m, lebar 12m, dan kedalaman 20m. Air yang jernih dan dalam dari Cheonjiyeon Falls terkenal sebagai habitat belut Mutae. |
Sanbangsan Mountainsanbangsan mountain (eng)
Mount Sanbangsan is the result of volcanic activity around 700,000 to 800,000 years ago. The cliffs on the south side of the lava dome are marked by various rich curious formations such as weathering holes, some of which are as high as 200 m. As the name 'sanbang' - literally meaning 'cave inside the mountain' - indicates, this mountain contains a cave, which is located about 150 m above sea level and has a spectacular view towards the ocean. Because of its location close to the sea and its high elevation, the peak is often surrounded by clouds. The upper slopes of the mountain have different climatic conditions and are protected for their value for botany research. The Sanbangsa Temple and also the Bomunsa Temple, which holds Buddhist relics, are also located on the mountain. Walk along the stone steps between the two temples and you will find Sanbanggulsa Grotto. ind
Gunung Sanbangsan adalah hasil dari aktivitas gunung berapi sekitar 700.000 hingga 800.000 tahun yang lalu. Tebing di sisi selatan kubah lava ditandai dengan berbagai formasi penasaran yang kaya seperti lubang pelapukan, beberapa di antaranya setinggi 200 m. Seperti namanya 'sanbang' - secara harfiah berarti 'gua di dalam gunung' - menunjukkan, gunung ini berisi gua, yang terletak sekitar 150 m di atas permukaan laut dan memiliki pemandangan spektakuler ke arah lautan. Karena lokasinya yang dekat dengan laut dan elevasinya yang tinggi, puncaknya sering dikelilingi oleh awan. Lereng bagian atas gunung memiliki kondisi iklim yang berbeda dan dilindungi untuk nilai mereka untuk penelitian botani. Kuil Sanbangsa dan juga Kuil Bomunsa, yang menyimpan relik Buddha, juga terletak di gunung. Berjalan di sepanjang tangga batu di antara dua kuil dan Anda akan menemukan Sanbanggulsa Grotto. |
Songeup Folk Villagesongeup folk village (eng)
Located at the foot of Mount Halla on Jeju Island, Seongeup People's Village is a small city that has a lot of culture. Cultural properties in folk villages have been passed on from generation to generation and include treasures such as dwellings, temples and Confucian schools, ancient government offices, stone statues, large grinding stones (drawn by horses or oxen), castle ruins, and stone monuments. The Seongeup Folk Village shows the unique culture of Jeju Island: black lava rock walls, straight but curved alleys to block the wind, and grandfather's stone statues (Harubang). ind
Terletak di kaki Gunung Halla di Pulau Jeju, Desa Rakyat Seongeup adalah dusun kecil yang memiliki banyak budaya. Properti budaya di desa rakyat telah diwariskan dari generasi ke generasi dan termasuk harta warisan seperti; rumah tempat tinggal, kuil, sekolah Konfusianisme, kantor pemerintahan kuno, patung batu, batu penggilingan besar (ditarik oleh kuda atau lembu), reruntuhan benteng, dan monumen batu. The Folk Village Seongeup menunjukkan budaya unik Pulau Jeju: dinding batu lava hitam, gang-gang lurus namun melengkung untuk memblokir angin, dan patung-patung batu kakek (Harubang). |
|
O'Sulloc Green Tea Museum and farm
o'sulloc green tea museum (eng)
The O'sulloc Tea Museum, located next to the Oudull's Seogwang Tea Plantation in Jeju, is the first tea museum opened by Amore Pacific in 2001 with the aim of introducing and disseminating Korean tea and Korean traditional tea culture. The museum is a cultural space where the West and East, and modernity and tradition coexist in harmony. The museum has a tea gallery, an eco-friendly rest area, and a cafe where visitors can enjoy a variety of delicious tea-based desserts. ind
Museum Teh O'sulloc, yang terletak di sebelah Perkebunan teh Oudull's Seogwang di Jeju, adalah museum teh pertama yang dibuka oleh Amore Pacific pada tahun 2001 dengan tujuan memperkenalkan dan menyebarkan teh Korea dan budaya teh tradisional Korea. Museum adalah ruang budaya di mana Barat dan Timur, dan modernitas dan tradisi hidup berdampingan dalam harmoni. Museum ini memiliki galeri teh, tempat istirahat ramah lingkungan, dan kafe di mana pengunjung dapat menikmati berbagai makanan penutup yang berbahan dasar teh yang lezat. |
|